TUGAS 2-PSIKOLINGUISTIK
Dalam proses pemahaman dan produksi bahasa, terdapat aspek-aspek proses
produksi yang perlu diperhatikan. Bacalah materi tersebut dan buatlah ringkasan
dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri (parafrase), kemudian berikan contoh
Anda sendiri dengan analisa yang tepat. Apabila memungkinkan, silakan
menggunakan sumber lain selain BMP untuk mendukung pendapat Anda.
PROSES PEMAHAMAN DAN PRODUKSI
BAHASA
1.
Proses produksi bahasa yaitu kemampuan seseorang dalam memproduksi kalimat atau ujaran
baik itu lisan maupun tulisan.
Aspek-aspek
dalam proses produksi bahasa yaitu:
a.
Pendekatan tata bahasa; tata bahasa yang berlandaskan sintaksis
menjelaskan produksi bahasa sebagai proses yang diawali dengan mengembangkan
struktur dintaksis abstrak; tata bahasa yang berdasarkan semantik menjelaskan
proses yang secara psikologis nyata yakni proses produksi yaang didalamnya
dijelaskan bagaimana sebuah makna diubah
menjadi bunyi.
b.
Linieritas dan efisiensi yaitu memproduksi dan memahami kalimat tidak ada
urutan yang tetap, dapat berjalan bersamaan atau tahap lain dapat mulai
berjalan sebelum tahap tertentu selesai dilakukan.
c.
Aspek-aspek proses produksi
Maksud produksi bahasa adalah menyediakan rangkaian bunyi untuk mengungkapkan pikiran yang ingin diungkapkan.
Pikiran yang ingin diungkapakna oleh penutur menurut Steinberg dibagi menjadi
dua komponen yaitu maksud dan proposisi.
Komponen maksud dalam
representasi sematik merupakan tujuan atau niat si penutur dalam menyampaikan
proposisi kepada si penyimak.
Contoh: untuk menyatakan
bahwa proposisi tersebut benar maka si penutur mengucapkan Marry is smart, atau penutur ingin menyangkal dengan mengucapkan
Marry is not smart, atau penutur hendak bertanya is Marry smart? Atau sebuah perintah be smart, Marry! Maksud-maksud diatas menggunakan proposisi yang
sama yaitu (Marry, Smart). Proposisi yang sama terkadang juga dapat
menyampaikan maksud yang berbeda, misalnya “I
like coffee” bisa jadi sebuah pernyataan bahwa sipenutur suka minum kopi
atau juga bisa merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan do you like to drink coffee? Atau bahkan sebuah sangkalan dari
pertanyaan “would you like to drink some
tea?”
Komponen proposisi merupakan
komponen rumusan yang terdiri dari argumen, predikat dan pemerlain (argumen,
precate, and modifier).
Contoh: dalam ungkapan Bill calls Brian terdiri dari dua
argumen (Bills, Brian) dan satu predikat (calls). Sedangkan dalam kalimat Brian gave Mia a flower terdiri dari
tiga argumen (Brian, Mia, flower) dan satu predikat (gave). Kemudian pemerlain
atau modifier bisa diberikan kepada argumen misalnya flower menjadi beautiful flower, big house, little mouse
dll. Modifier juga dapat berupa keterangan waktu seperti yesterday, tomorrow, now dll. Dapat juga berupa keterangan cara
seperti slowly, fast, quickly dll.
Variabel-variabel lain yang mempengaruhi bentuk kalimat selain maksud dan
proposisi adalah:
a)
Fokus yaitu penekanan yang diberikan kepada salah satu bagian kalimat yang
maknanya ingin ditonjolkan.
Contoh: Bill gave the flower to Mia (Bill yang menjadi fokus pembicaraan)
The
flower was given to Mia ( flower yang menjadi fokus pembicaraan)
Mia was
given the flower (Mia yang menjadi fokus pembicaraan)
Maka dalam kalimat-kalimat tersebut
kata yang menjadi fokus pembicaraan akan deiberi penekanan dalam pengucapannya.
b)
Tingkat kesopanan, kalimat juga berbeda karena tingkat kesopanan
dan tingkat formalitas kata-kata yang digunakannya. Semakin jauh jarak hubungan
pribadi seseoran maka akan semakin formal ungkapan bahasa yang digunakan begitu
pula sebaliknya.
Contoh: would you like to lend me your pen, please! (ungkapan formal kepada
orang yang mempunyai jarak hubungan pribadi yang jauh)
Can i borrow your pen?
(ungkapan informal kepada orang yang sudah kita kenal secara akrab)
c)
Perujukan, argumen yang terlibat dalam sebuah proposisi dapat diungkapkan sebagai
frase benda melalui berbagai cara:
1)
Nama diri
(Bill, Brian, Mia, Merry, Oliv)
2)
Kata ganti (
I, You, They, We, He, she, It)
3)
Melalui benda
dengan pemerlain, pemerlain dapat berupa:
a)
Penentu (a
book, these chairs, those people)
b)
Pembilang (
two children, three mice)
c)
Kata sifat (
happy kid, best friend, sweet girl)
d)
Frase ( the
little black cat, the most beautiful girl,)
e)
Klausa( the
man who calls me last night, the cat which is in front of my house)
2.
Proses pemahaman bahasa yaitu suatu proses tentang
bagaimana sesorang memahami kalimat yang ia dengar atau baca.
Aspek-aspek
dalam proses pemahaman bahasa yaitu:
a.
Orientasi semantik, para pendukung orientasi semantik beranggapa
bahwa pendekatan yang lebih memuaskan dan lebih masuk akal terhadap proses
pemahaman adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengais aspek-aspek makna
sebuah kalimat. Strategi yang harus digunakan yaitu agen+aksi+objek.
b.
Menduga struktur proposisi, berdasarkan pengetahuan kebahasaan kita, kita
dapat menduga kata apa yang akan datang sesudah kata yang kita dengar.
Contoh:
a)
Have......
b)
Have you.....
c)
Have you
taken......
d)
Have the the
guests.....
e)
Have the
guests come.....
Ketika kita menemui kata-kata tersebut di atas maka kita sudah dapat menduga
kata yang datang setelahnya. Kata have di awal kalimat biasanya berupa
pertanyaan, dan setelah have selalu muncul subjek atau agen jamak seperti you,
guests, students, they dll, kemudian have selalu menggunakan Verb atau kata
kerja bentuk ketiga misalnya come, taken, eaten dll. Begitupun kalimat-kalimat
yang lain, begitulah kita menginterpretasikan kalimat-kalimat berdasarkan
pengetahuan kita.
c.
Konvergensi semantik dan situasi, pengetahuan kita mengenai topik pembicaraan akan
membantu kita menduga sejak awak mengenai kata-kata apa yang akan diucapkan
selanjutnya.
Contoh:
Dalam suatu acara diskusi di televisi
tentang “anak muda dan pendidikan” misalnya, dengan sebuah topik, seorang
pembawa acara akan memulai mengucapkan
beberapa kata misalnya:
Pengaruh....
Pengaruh pergaulan......
Pengaruh pergaulan bebas......
Pengaruh pergaulan bebas terhadap.....
Pengaruh pergaulan bebas terhadap
prestasi......
Kita akan dapat menduga pembicaraan-pembicaraan
para narasumber diskusi tersebut dengan mudah karena kita menguasai topik
pembicaraannya dengan baik.
No comments:
Post a Comment