Monday, February 15, 2016

TUGAS 2-PSIKOLINGUISTIK



TUGAS 2-PSIKOLINGUISTIK

Dalam proses pemahaman dan produksi bahasa, terdapat aspek-aspek proses produksi yang perlu diperhatikan. Bacalah materi tersebut dan buatlah ringkasan dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri (parafrase), kemudian berikan contoh Anda sendiri dengan analisa yang tepat. Apabila memungkinkan, silakan menggunakan sumber lain selain BMP untuk mendukung pendapat Anda.
PROSES PEMAHAMAN DAN PRODUKSI BAHASA
1.       Proses produksi bahasa yaitu kemampuan seseorang dalam memproduksi kalimat atau ujaran baik itu lisan maupun tulisan.
Aspek-aspek dalam proses produksi bahasa yaitu:
a.       Pendekatan tata bahasa; tata bahasa yang berlandaskan sintaksis menjelaskan produksi bahasa sebagai proses yang diawali dengan mengembangkan struktur dintaksis abstrak; tata bahasa yang berdasarkan semantik menjelaskan proses yang secara psikologis nyata yakni proses produksi yaang didalamnya dijelaskan  bagaimana sebuah makna diubah menjadi bunyi.
b.      Linieritas dan efisiensi yaitu memproduksi dan memahami kalimat tidak ada urutan yang tetap, dapat berjalan bersamaan atau tahap lain dapat mulai berjalan sebelum tahap tertentu selesai dilakukan.
c.       Aspek-aspek proses produksi
Maksud produksi bahasa adalah menyediakan rangkaian bunyi untuk mengungkapkan pikiran yang ingin diungkapkan. Pikiran yang ingin diungkapakna oleh penutur menurut Steinberg dibagi menjadi dua komponen yaitu maksud dan proposisi.
Komponen maksud dalam representasi sematik merupakan tujuan atau niat si penutur dalam menyampaikan proposisi kepada si penyimak.
Contoh: untuk menyatakan bahwa proposisi tersebut benar maka si penutur mengucapkan Marry is smart, atau penutur ingin menyangkal dengan mengucapkan Marry is not smart, atau penutur hendak bertanya is Marry smart? Atau sebuah perintah be smart, Marry! Maksud-maksud diatas menggunakan proposisi yang sama yaitu (Marry, Smart). Proposisi yang sama terkadang juga dapat menyampaikan maksud yang berbeda, misalnya “I like coffee” bisa jadi sebuah pernyataan bahwa sipenutur suka minum kopi atau juga bisa merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan do you like to drink coffee? Atau bahkan sebuah sangkalan dari pertanyaan “would you like to drink some tea?”
Komponen proposisi merupakan komponen rumusan yang terdiri dari argumen, predikat dan pemerlain (argumen, precate, and modifier).
Contoh: dalam ungkapan Bill calls Brian terdiri dari dua argumen (Bills, Brian) dan satu predikat (calls). Sedangkan dalam kalimat Brian gave Mia a flower terdiri dari tiga argumen (Brian, Mia, flower) dan satu predikat (gave). Kemudian pemerlain atau modifier bisa diberikan kepada argumen misalnya flower menjadi beautiful flower, big house, little mouse dll. Modifier juga dapat berupa keterangan waktu seperti yesterday, tomorrow, now dll. Dapat juga berupa keterangan cara seperti slowly, fast, quickly dll.

Variabel-variabel lain yang mempengaruhi bentuk kalimat selain maksud dan proposisi adalah:
a)      Fokus yaitu penekanan yang diberikan kepada salah satu bagian kalimat yang maknanya ingin ditonjolkan.
Contoh: Bill gave the flower to Mia  (Bill yang menjadi fokus pembicaraan)
                 The flower was given to Mia ( flower yang menjadi fokus pembicaraan)
                 Mia was given the flower (Mia yang menjadi fokus pembicaraan)
Maka dalam kalimat-kalimat tersebut kata yang menjadi fokus pembicaraan akan deiberi penekanan dalam pengucapannya.
b)      Tingkat kesopanan, kalimat juga berbeda karena tingkat kesopanan dan tingkat formalitas kata-kata yang digunakannya. Semakin jauh jarak hubungan pribadi seseoran maka akan semakin formal ungkapan bahasa yang digunakan begitu pula sebaliknya.
Contoh: would you like to lend me your pen, please! (ungkapan formal kepada orang yang mempunyai jarak hubungan pribadi yang jauh)
Can i borrow your pen? (ungkapan informal kepada orang yang sudah kita kenal secara akrab)
c)       Perujukan, argumen yang terlibat dalam sebuah proposisi dapat diungkapkan sebagai frase benda melalui berbagai cara:
1)      Nama diri (Bill, Brian, Mia, Merry, Oliv)
2)      Kata ganti ( I, You, They, We, He, she, It)
3)      Melalui benda dengan pemerlain, pemerlain dapat berupa:
a)      Penentu (a book, these chairs, those people)
b)      Pembilang ( two children, three mice)
c)       Kata sifat ( happy kid, best friend, sweet girl)
d)      Frase ( the little black cat, the most beautiful girl,)
e)      Klausa( the man who calls me last night, the cat which is in front of my house)

2.       Proses pemahaman bahasa yaitu suatu proses tentang bagaimana sesorang memahami kalimat yang ia dengar atau baca.
Aspek-aspek dalam proses pemahaman bahasa yaitu:
a.       Orientasi semantik, para pendukung orientasi semantik beranggapa bahwa pendekatan yang lebih memuaskan dan lebih masuk akal terhadap proses pemahaman adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengais aspek-aspek makna sebuah kalimat. Strategi yang harus digunakan yaitu agen+aksi+objek.
b.      Menduga struktur proposisi, berdasarkan pengetahuan kebahasaan kita, kita dapat menduga kata apa yang akan datang sesudah kata yang kita dengar.
Contoh:
a)      Have......
b)      Have you.....
c)       Have you taken......
d)      Have the the guests.....
e)      Have the guests come.....
Ketika kita menemui kata-kata tersebut di atas maka kita sudah dapat menduga kata yang datang setelahnya. Kata have di awal kalimat biasanya berupa pertanyaan, dan setelah have selalu muncul subjek atau agen jamak seperti you, guests, students, they dll, kemudian have selalu menggunakan Verb atau kata kerja bentuk ketiga misalnya come, taken, eaten dll. Begitupun kalimat-kalimat yang lain, begitulah kita menginterpretasikan kalimat-kalimat berdasarkan pengetahuan kita.
c.       Konvergensi semantik dan situasi, pengetahuan kita mengenai topik pembicaraan akan membantu kita menduga sejak awak mengenai kata-kata apa yang akan diucapkan selanjutnya.
Contoh:
Dalam suatu acara diskusi di televisi tentang “anak muda dan pendidikan” misalnya, dengan sebuah topik, seorang pembawa acara akan memulai mengucapkan  beberapa kata misalnya:
Pengaruh....
Pengaruh pergaulan......
Pengaruh pergaulan bebas......
Pengaruh pergaulan bebas terhadap.....
Pengaruh pergaulan bebas terhadap prestasi......
Kita akan dapat menduga pembicaraan-pembicaraan para narasumber diskusi tersebut dengan mudah karena kita menguasai topik pembicaraannya dengan baik.

No comments:

Post a Comment