1. Pandangan Behaviorisme terhadap pemerolehan
bahasa pertama.
Menurut pandangan kaum behaviors, bahasa adalah bagian penting dari keseluruhan tingkah laku. Kaum
behavioris ini menamakan bahasa sebagai perilaku verbal (verbal behavior). Kaum behaviorisme menekankan pentingnya
peniruan dan menyatakan bahwa belajar bahasa melibatkan pembentukan hubungan
antara stimulus dan respons dan penguatan. Pembentukan ini melalui proses
pembiasaan (conditioning) dan pengulangan-pengulangan .
2. Pandangan Nativisme terhadap pemerolehan
bahasa pertama.
Berbeda dengan kaum behavioris kaum
nativis (native, alamiah, bawaan dari lahir) tidak menganggap penting pengaruh
dari lingkungan. Kaum nativis menyatakan bahwa pemerolehan bahasa ditentukan
secara kodrat yaitu anak lahir sudah dibekali dengan seperangkat alat yang
memungkinkannya untuk memperoleh bahasa. Dengan kata lain bahasa adalah
kemampuan manusiawi.
3. Pandangan kognitif terhadap pemerolehan bahasa
pertama.
Pandangan
kognitif menganggap bahwa perkembangan bahasa berlandaskan pada perkembangan
kognitif. Perkembangan ini tergantung pada keterlibatan anak secara aktif
dengan lingkungannya. Perkembangan kognitif inipun bertahap sehingga
perkembangan keterampilan berbahasa juga bertahap sesuai dengan urutan perkembangan
kognitif.
4. Teori, Model dan Hipotesis tentang pemerolehan Bahasa keua/Bahasa Asing.
Model akulturasi , Brown menyebutkan proses akulturasi sebagai suatu
proses adaptasi terhadap kebudayaan baru. Bahasa adalah salah satu ekspresi
kebudayaan yang paling mudah diamati. Jumlah kontak sosial yang dilakukan
seorang pembelajar juga menentukan pemerolehan bahasa pembeajar.
Teori akomodasi, menurut Giles keberhasilan belajar bahasa
kedua/asing dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan atau apa yang dipersepsikan
oleh pembelajar bahasa kedua/asing sendiri, atas apa yang dialaminya, dirasakan
dan dipikirkannya, pada saat dia belajar bahasa kedua/asing tersebut.
Teori wacana, teori ini diturunkan dari teori tentang
pengggunaan bahasa, dimana komunikasi dipandang sebagai wadah atau wacana
tempat pembelajar bahasa, menemukan atau mengetahui secara langsung potensi
perangkat linguistik yang dimiliki olehnya, dengan ikut berperan serta didalam
pengamatan wacana tersebut.
Hipotesis pemerolehan-pembelajaran. pemerolehan adalah suatu proses yang terjadi
secara alamiah/dibawah sadar. Dalam proses ini bahasa kedua/asing yang sedang
dipelajari, diperoleh tanpa disadari sepenuhnya oleh pembelajar. Pada umumnya,
pemerolehan bahasa ini terjadi dalam kegiatan komunikasi nyata yang dilakukan
si pembelajar bahasa dalam masyarakat bahasa ditempat dia berada. Pembelajaran
adalah proses yang berhubungan dengan pengetahuan formal suatu bahasa. Menurut
hipotesis pembelajaran ini, belajar bahasa adalah mengetahui tentang
aturan-aturan bahasa tersebut. Proses pembelajaran ini bersifat disadari
sepenuhnya oleh si pembelajar, yaitu si pembelajar tahu bahwa is sedang belajar
bahasa dan ia akan dapat mempergunakan pengetahuan bahasa kedua/asing tersebut
bila diperlukan.
5.
Hipotesis Urutan Ilmiah.
Hipotesis
urutan lmiah mengatakan bahwa perolehan bahasa kedua dalam hal struktur bahasa
berjalan menurut urutan yang dapat diperkiraka. Ada struktur yang diperoleh
lebih awal dari struktur-struktur lainnya.
tidak lengkap
ReplyDeletetidak lengkap
ReplyDelete