Tuesday, April 4, 2017

faktor pemerolehan bahasa kedua

Pengaruh ranah afektif dalam pemerolehan bahasa kedua
Yang dimaksud dengan ranah afektif adalah ranah yang melibatkan emosi, perasaan dan tingkah laku seseorang. Beberapa faktor afektif dalam hubungannya dengan pemerolehan bahasa kedua diantaranya yaitu:
1.       Egocentri, yaitu pandangan seseorang tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan belajar bahasa. Yang termasuk faktor egocentri yaitu: Self-esteem (penilaian terhadap diri sendiri) dan inhibition (hambatan).
2.       Transactional factors, yaitu proses pencapaian sesuatu diluar diri sendiri yang ditujukan untuk orang lain. Yang termasuk kedalam transactional factor yaitu: empati (menempatkan diri sendiri kepada persoalan/kondisi orang lain), extroversion (kepribadian yang terbuka, ramah dan banyak biacara) dan agression (berani berkomunikasi dengan bebas).
3.       Motivasi, yaitu dorongan atau keinginan dari dalam diri sendiri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. Macam-macam motivasi yaitu: instrumental motivation yaitu motivasi mempelajari bahasa hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan instrumental meningkatkan karir, untuk menerjemahkan dan lain sebagainya. Integrative motivation yaitu motivasi dimana pembelajar mengharapkan dapat mengintegrasikan dirinya sendiri pada lingkungan kebudayaan bahasa target, mengidentifikasi dirinya sendiri pada masyarakat bahasa target serta menjadi bagian dari masyarakat bahasa target.

Pengaruh ranah kognitif dalam pemerolehan bahasa kedua
Yang dimaksud dengan ranah kognitif adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara berfikir seseorang. Beberapa faktor afektif dalam hubungannya dengan pemerolehan bahasa kedua diantaranya yaitu:
1.       Types of learning yaitu beberapa cara belajar yang digunakan oleh seseorang. Cara belajar tersebut berbeda-beda tergsntung pada konteks dan hal-hal yang dipelajari. Macam-macam types of learning yaitu: signal (belajar dengan cara memberi tanggapan dengan sinyal), stimulus respons learning (kemampuan memberikan tanggapan terhadap stimulus yang diterima), chaining (pembelajar mendapatkan dua rangkaian atau lebih hubungan antara stimulus dan respons), verbal association (memplajari rangkaian-rangkaian yang verbal), multiple discrimination (membuat sejumlah identifikasi yang berbeda terhadap stimulus yang berbeda), concept learning (pembelajar mendapatkan kemampuan membuat respons yang wajar terhadap suatu kelas stimulus), principle learning (rangkaian dua konsep atau lebih), problem solving (jenis belajar yang membutuhkan kejadian-kejadian internal)
2.       Learning strategy yaitu metode belajar dimana pembelajar menerima dan menyimpan hal-hal khusus guna diingat kembali. Macam-macam learning strategy yaitu: transfer (perjalanan pengetahuan terdahulu ke pembelajaran berikutnya), Interference (materi yang telah dipelajari tidak mendukung materi berikutnya), generalization (menyimpulkan atau membuat aturan atau hukum yang biasanya dilakukan melalui pengamatan terhadap contoh-contoh khusus) dan simplification (proses penyederhanaan)
3.       Communication strategy yaitu usaha-usaha yang sistematis untuk mengekspresikan makna dalam bahasa asing dimana sipembicara harus memasukkan unsur-unsur bahasa seperti grammar dan function (makna).
4.       Avoidance strategy yaitu pembelajar hanya berbicara pendek-pendek saja untuk menghindari kesalahan.

No comments:

Post a Comment