Pengaruh ranah afektif dalam pemerolehan bahasa
kedua
Yang dimaksud dengan
ranah afektif adalah ranah yang melibatkan emosi, perasaan dan tingkah laku
seseorang. Beberapa faktor afektif dalam hubungannya dengan pemerolehan bahasa
kedua diantaranya yaitu:
1.
Egocentri, yaitu pandangan
seseorang tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan belajar bahasa. Yang
termasuk faktor egocentri yaitu: Self-esteem (penilaian terhadap diri
sendiri) dan inhibition (hambatan).
2.
Transactional factors, yaitu
proses pencapaian sesuatu diluar diri sendiri yang ditujukan untuk orang lain.
Yang termasuk kedalam transactional factor yaitu: empati (menempatkan
diri sendiri kepada persoalan/kondisi orang lain), extroversion
(kepribadian yang terbuka, ramah dan banyak biacara) dan agression
(berani berkomunikasi dengan bebas).
3.
Motivasi, yaitu dorongan atau
keinginan dari dalam diri sendiri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
tindakan tertentu. Macam-macam motivasi yaitu: instrumental motivation
yaitu motivasi mempelajari bahasa hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan
instrumental meningkatkan karir, untuk menerjemahkan dan lain sebagainya. Integrative
motivation yaitu motivasi dimana pembelajar mengharapkan dapat
mengintegrasikan dirinya sendiri pada lingkungan kebudayaan bahasa target,
mengidentifikasi dirinya sendiri pada masyarakat bahasa target serta menjadi
bagian dari masyarakat bahasa target.
Pengaruh ranah kognitif dalam pemerolehan bahasa
kedua
Yang dimaksud dengan
ranah kognitif adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara berfikir seseorang.
Beberapa faktor afektif dalam hubungannya dengan pemerolehan bahasa kedua
diantaranya yaitu:
1.
Types of learning yaitu
beberapa cara belajar yang digunakan oleh seseorang. Cara belajar tersebut
berbeda-beda tergsntung pada konteks dan hal-hal yang dipelajari. Macam-macam
types of learning yaitu: signal (belajar dengan cara memberi tanggapan
dengan sinyal), stimulus respons learning (kemampuan memberikan
tanggapan terhadap stimulus yang diterima), chaining (pembelajar
mendapatkan dua rangkaian atau lebih hubungan antara stimulus dan respons), verbal
association (memplajari rangkaian-rangkaian yang verbal), multiple
discrimination (membuat sejumlah identifikasi yang berbeda terhadap
stimulus yang berbeda), concept learning (pembelajar mendapatkan
kemampuan membuat respons yang wajar terhadap suatu kelas stimulus), principle
learning (rangkaian dua konsep atau lebih), problem solving (jenis
belajar yang membutuhkan kejadian-kejadian internal)
2.
Learning strategy yaitu
metode belajar dimana pembelajar menerima dan menyimpan hal-hal khusus guna
diingat kembali. Macam-macam learning strategy yaitu: transfer (perjalanan
pengetahuan terdahulu ke pembelajaran berikutnya), Interference (materi
yang telah dipelajari tidak mendukung materi berikutnya), generalization
(menyimpulkan atau membuat aturan atau hukum yang biasanya dilakukan melalui
pengamatan terhadap contoh-contoh khusus) dan simplification (proses
penyederhanaan)
3.
Communication strategy yaitu
usaha-usaha yang sistematis untuk mengekspresikan makna dalam bahasa asing
dimana sipembicara harus memasukkan unsur-unsur bahasa seperti grammar dan
function (makna).
4.
Avoidance strategy yaitu
pembelajar hanya berbicara pendek-pendek saja untuk menghindari kesalahan.
No comments:
Post a Comment